Alauddin
Makna
Nama ini berasal dari bahasa Arab, menggabungkan *'Alā'* (علاء), yang berarti "kemuliaan, keagungan, keluhuran," dengan *al-Dīn* (الدين), yang berarti "iman" atau "agama." Secara keseluruhan, nama ini diterjemahkan menjadi "Kemuliaan Iman" atau "Keagungan Agama." Secara historis, nama ini adalah sebuah gelar dan kemudian menjadi nama pemberian bagi individu yang dihormati karena kesalehan, kebijaksanaan, dan kepemimpinan mereka di dalam komunitas Islam. Mereka yang menyandang nama ini sering kali dianggap memiliki kualitas-kualitas terhormat seperti keyakinan spiritual yang kuat, integritas, dan penampilan yang berwibawa, yang menginspirasi rasa hormat dan kepercayaan dari orang lain. Nama ini menyiratkan seseorang yang mewujudkan keunggulan dalam prinsip dan komunitasnya.
Fakta
Nama ini adalah gabungan bahasa Arab, yang berasal dari "ʿAlāʾ al-Dīn" (علاء الدين), yang berarti "Kemuliaan Agama" atau "Keunggulan Agama." Awalnya bukan sebagai nama pribadi yang diberikan tetapi sebagai *laqab*, gelar kehormatan yang diberikan kepada penguasa, sarjana, dan tokoh terkemuka lainnya di dunia Islam abad pertengahan untuk mengakui kontribusi mereka terhadap agama dan komunitas. Gelar tersebut menyampaikan rasa kesalehan, kepemimpinan, dan kedudukan sosial yang tinggi. Seiring waktu, seperti banyak gelar kehormatan lainnya, gelar ini berkembang menjadi nama yang umum diberikan, mempertahankan konotasi mulia dan spiritualnya. Ejaan ini adalah salah satu dari beberapa transliterasi fonetik dari aksara Arab asli, dengan varian umum lainnya adalah Alauddin dan Aladdin. Signifikansi historisnya sangat terkait dengan beberapa tokoh berpengaruh, terutama Sultan Alauddin Khilji, seorang penguasa yang kuat dan ambisius dari Kesultanan Delhi di India pada akhir abad ke-13 dan awal abad ke-14. Masa pemerintahannya ditandai dengan penaklukan militer yang signifikan, menangkis invasi Mongol, dan menerapkan reformasi ekonomi dan administrasi besar-besaran. Nama dan variannya menyebar ke seluruh dunia Muslim, dari Timur Tengah hingga Asia Selatan dan Tenggara, dan dapat ditemukan di antara tokoh-tokoh sejarah seperti Sultan Seljuk Alaeddin Keyqubad I. Sementara karakter fiksi Aladdin dari *Seribu Satu Malam* membawa versi nama tersebut menjadi terkenal di dunia, akarnya tertanam kuat dalam sejarah nyata peradaban dan kepemimpinan Islam.
Kata kunci
Dibuat: 9/26/2025 • Diperbarui: 9/26/2025